Senin, 21 April 2008

Malaikat Kecilku


Tak sengaja kutatap wajah Eriq, malaikat kecilku yang baru berumur 4 tahun. kagum kudibuatnya. sepasang bola mata yang bening, suci dan bersih. lama aku terdiam, berenang dalam talaga bening matanya yang indah.
Ya Allah. mata itu seakan menjewerku untuk ingat akan amanah yang dipercayakan Tuhan kepadaku. Amanah kehidupan yang masih lemah dan labil. mudah sakit dan ringkih. namun lucu dan membuatku selalu merindukannya.
wajahnya yang polos, senyumnya yang menyejukkan, tingkahnya yang sering membuatku terpingkal dan celotehnya yang riang bak bebek ditengah gerimis sore.
Semakin ku pandangi bola mata itu semakin aku terpojok dalam sudut-sudut kehidupan yang pernah kulalaui. jejak-jejakku berhamburan dimana-mana. ada yang masih baru dan banyak yang kusam dan kelabu. mata itu mengingatkan aku kepada jejak jejak yang tersia-sia.
ahhh... diujung umr yang semakin pendek, aku hanya seonggok tanah tak bermakna. apa yang telah kuberikan pada kehidupan kecil didepanku? apa manfaat yang kupersembahkan kepada sekitar? dan bening bola mata itu menjewreku untuk segera sadar akan amanah yang kuemban dan kulalaikan selama ini.
Terima kasih Tuhan. kau kirim malaikat kecil untuk mengingatkan aku kepada-Mu, amanah-Mu. Tuhan... kuingin memiliki hati sebening telaga dalam bola matanya. Thariq Irfan Rahman. Malaikat kecilku.

Tidak ada komentar: