Senin, 19 Mei 2008

berkah sang bangkai

Dengan semangat badar, Abdullah bin Mubarok, berjalan kepasar. Uang 500 dirham sudah ditangan, terbayang seekor unta sedang dinaikinya menuju Makkah. Ya, Abdullah bin Mubarok berniat naik haji, dia perlu unta sebagai tunggangan memenuhi panggilan-Nya. Tapi apa hendak dikata, uang itu kurang untuk membeli seekor unta yang paling kurus sekalipun. Dengan langkah gontai Abddullah pulang menyusuri jalan yang tadi dilewati dengan semangat Perang Badar. Dilihatnya seorang perempuan sedang duduk di tempat samapah, karena penasaran dihampirinya wanita itu.

“Assalamu’alaikum ibu” salam Abdullah

“Wa’alaikum salam” jawab si wanita pendek Betapa terkejutnya Abdullah, si wanita itu sedang menguliti bangkai ayam.

“Ibu bukankah engkau tahu, bangkai itu haram dimakan”

“Abdullah, bangkai ini haram bagimu, namun halal bagiku” ujar siwanita dengan tatapan tidak senang.

“Apa yang menyebabkan bangkai itu halal bagimu” Tanya Abdullah penasaran.

“Pergilah, jangan ganggu aku” sergah sang wanita

“Demi Allah katakanlah”

“Baiklah karena kau meminta dengan nama Allah. Ketahuilah aku dan anak-anakku telah tiga hari tidak makan, sedangkan suamiku syahid di jalan-Nya. Sedang untuk meminta-minta aku tak mau” urai si Ibu sedih.

Tak terasa air mata berurai di pipi Abdullah bin Mubarok, “Adakah haji yang lebih mabrur dari menolong ibu ini Abdullah” kata hatinya bergema di dinding dada.

“Wahai Ibu, sekarang bangkai itu haram bagimu, ambillah uang ini, dan belilah makan buat anakmu” ujang Abdullah sambil menyerahkan seluruh uangnya. Ibadah haji tinggallah impian baginya.

Selang beberapa bulan, Abdullah bin Mubaraok bersama orang-orang ikut menyambut rombongan jamaah haji yang pulang dibatas kota.

Beberapa jamah haji menceritakan telah bertemu Abdullah bin Mubarok di Makkah. Tapi Abdullah menyangkalnya, karena dia urung naik haji. Namun, beberapa jamaah bersikukuh telah berjumpa dengannya di Makkah.

Pada malam harinya, Abdullah bermimpi didatangi Rasulullah Muhammad, “Abdullah kau telah berkenan menolong keturunanku dari barang haram, maka, Allah telah mengutus malaikat untuk berhaji atasmu setiap tahun hingga hari kiamat”

Saudara-saudaraku, semoga cerita diatas dapat memotivasi kita untuk lebih peduli kepada penderitaan orang lain dengan ihklas dan totalitas.

Tidak ada komentar: